LAPORAN PENGAMATAN
“PROSES OKSIDASI DAN PROSES RESPIRASI”
Praktikum
Fisiologi Hewan Bidang Studi Pendidikan Biologi S-1
Disusun
oleh :
-
R. Neni N
|
(15542011)
|
-
Nadia Adiati P
|
(15542019)
|
-
Depi Saraswati
|
(15542015)
|
-
Sulia Nawangsih
|
(15542014)
|
-
Eva hardianti
|
(15542001)
|
-
Rizal Dwi Lesmana
|
(15542017)
|
-
Santi S
|
(14542029)
|
KELAS
: 3 – A
LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH
TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2017
A. Judul Pengamatan
“ Proses Oksidasi dan Proses Respirasi ”
B. Tempat dan Waktu Pengamatan
- Tempat : Laboratorium STKIP Garut
- Waktu
: Senin, 13 November 2017
B. Tujuan
Pengamatan
1. Untuk
mengetahui proses respirasi sel.
2. Untuk
memahami proses respirasi anaerobic (Fermentasi).
3. Untuk
menentukan jenis respirasi pada suatu sel makhluk hidup.
4. Untuk
memahami proses oksidasi dalam masa respirasi.
C.
Alat
dan Bahan dan fungsinya
Alat – alat yang digunakan untuk
pengamatan
·
Gelas kimia (Beker glass) ukuran
500 mL.
|
Digunakan untuk menyimpan air yang
akan dipanaskan.
|
·
Gelas ukur
|
Digunakan
untuk mengukur cairan ragi dan aquadesh yang akan digunakan.
|
·
Tabung Reaksi (6 tabung )
|
Digunakan
untuk mereaksikan larutan.
|
·
Termometer
|
Digunakan
untuk mengukur suhu air yang dipanaskan.
|
·
Pipet tetes
|
Digunakan
untuk mengambil larutan metilen blue dan larutan dan glukosa 10%..
|
·
Pembakar spirtus
|
Digunakan
untuk memanaskan air yang akan digunakan.
|
·
Kaki tiga dan kasa asbes
|
Digunakan
untuk menyangga gelas kimia saat dipanaskan.
|
·
Kapas
|
Digunakan
untuk menutup bagian tabung reaksi A dan C yang dipanaskan.
|
·
Rak tabung reaksi
|
Digunkan
untuk menyimpan tabung reaksi.
|
·
Penjepit tabung
|
Digunakan
untuk menjepit tabung reaksi salama melakukan pemanasan.
|
·
Baki
|
Digunakan
untuk menyimpan alat-alat praktikum.
|
·
Tissue
|
Digunakan
untuk membersihkan alat-alat dan sisa praktikum.
|
·
Bensin
|
Digunakan
untuk menyalakan api pada pembakar spirtus.
|
·
Gunting
|
Digunakan
untuk memotong kertas label.
|
·
Kertas Label
|
Digunakan
untuk memberikan label pada gelas kimia dan tabung reaksi.
|
·
ATK
|
Digunakan
untuk mencatat hasil pengamatan
|
·
Alat perekam
|
Digunakan
untuk dokumentasi saat pengamatan
|
- Bahan yang digunakan untuk pengamatan
·
Ragi dengan sukrosa
|
Digunakan
sebagai bahan uji
|
·
Glukosa 10%
|
Digunakan
sebagai bahan uji
|
·
Metilen blue
|
Digunakan
sebagai indikator uji
|
·
Air
|
Digunakan
sebagai pengatur suhu tabunng agar konstan
|
·
Aquadesh
|
Digunakanuntuk
mengencerkan larutan ragi
|
D. Langkah kerja
E. Landasan Teori
1. Respirasi
a. Respirasi dibedakan atas dua macam :
Respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi. Terjadi pembakaran atau oksidasi glukosa secara sempurna dan menghasilkan energy besar yang berjumlah 36 ATP.
Respirasi anaerob, yaitu reaksi pemecahan karbohidrat untuk mendapatkan energy tanpa menggunakan oksigen. Menghasilkan energi dalam jumlah yang sedikit yaitu hanya 2 ATP.
b. Laju respirasi dipengaruhi oleh beberapa faktor :
- Ketersediaan substrat
- Ketersediaan oksigen
- Suhu
2. Ragi
Ragi adalah salah satu organisme
hidup yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi. Ragi akan bekerja apabila ditambahkan dengan gula dan kondisi suhu yang hangat. Selama kondisi anaerob mengubah karbohidrat-pati dan gula-alkohol dan gas karbon dioksida. Proses ini dikenal sebagai fermentasi. Ragi berfungsi untuk memecah pati dan gula juga menghasilkan karbon dioksida.
3. Sacharomycees cerevisiae
Jamur Saccharomycees
carevisiae, atau lebih dikenal dengan nama jamur ragi, telah memiliki
peranan di industri fermentasi. Karena
kemampuannya dalam menghasilkan alkohol. S. cerevisiae adalah jamur bersel tunggal yang telah
memahat milestones dalam kehidupan dunia. Jamur ini merupakan mikroorganisme
pertama yang dikembangbiakkan untuk membuat makanan dan sifatnya dapat
memfermentasikan maltosa secara cepat, memperbaiki sifat osmotolesance,
mempercepat fermentasi kinetis, membekukan dan mencairkan, dan memiliki
kemampuan memetabolisme substrat.
4. Metilen
Blue
Struktur Metilen blue
Metilen blue (CI 52015) adalah senyawa kimia aromatik heterosiklik dengan rumus kimia C16H18N3SCI. Senyawa
ini banyak digunakan pada bidang biologi dan kimia. Pada suhu ruangan senyawa ini berbentuk padatan, tak
berbau, berbentuk bubuk warna hijau tua yang akan menghasilkan larutan warna
biru tua bila dilarutkan dalam air. Bentuk hidratnya mengandung 3 molekul air per
molekul metilena biru.
5. Sukrosa
Sukrosa atau sering disebut gula merupakan disakarida dengan rumus kimia C12H22O11
(ß-D-fructofuranosyl-α-D-glucopyranoside). Sifat fisik sukrosa : tidak berbau, larut dalam air dan etanol, tidak larut dalam eter dan kloroform, bersifat optis aktif. Sifat kimia sukrosa : dalam suasana asam dan suhu tinggi akan mengalami inverse menjadi glukosa dan fruktosa.
fungsi sukrosa adalah :
- Sumber energi
- Cadangan lemak
F. Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan
Tabung
|
Perubahan
|
||||
Sebelum
|
Setelah
|
||||
10 menit ke-1
|
10 menit ke-2
|
10 menit ke-3
|
10 menit ke-4
|
||
A
|
Biru
(+++++)
|
(+++++)
Terbentuk banyak
endapan
|
(++++)
Endapan lebih gelap
& banyak
|
(++++)
Endapan tetap
|
(++++)
Endapan tetap
|
B
|
Biru
(+++++)
|
(++++)
Terbentuk banyak
endapan
|
(++++)
Endapan cukup putih &
banyak
|
(++++)
Endapan tetap
|
(++++)
Endapan tetap
|
C
|
Biru
(+++++)
|
(+++++)
-Terbentuk banyak
Endapan
-Terbentuk Gelembung
|
(++++)
-Endapan putih & banyak
- Sedikit gelembung
|
(+++)
-Endapan putih &
bertambah
- Sedikit gelembung
|
(++)
- Endapan Putih &
bertambah
- Sedikit gelembung
|
D
|
Biru
(+++++)
|
(+++++)
- Terbentuk sedikit
Endapan
- Terbentuk Gelembung
|
(++++)
- Endapan Putih &
sedikit
- Banyak gelembung
|
(++)*
-
Endapan putih dan berkurang
-
Banyak gelembung
|
(+)*
-
Endapan putih dan berkurang
-
Banyak Gelembung
|
Pembahasan
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
Ragi adalah salah satu organisme hidup, bersel tunggal yang diklasifikasikan dalam keluarga Jamur, beberapa yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi.
Gambar
tabung D :
Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air.
Ragi adalah salah satu organisme hidup, bersel tunggal yang diklasifikasikan dalam keluarga Jamur, beberapa yang tidak membutuhkan oksigen untuk menghasilkan energi.
Gambar
Ragi :
Percobaan di awali dengan memasukan ragi
sebanyak masing - masing 5 ml kedalam 2 tabung reaksi, ragi yang digunakan
dibuat dengan mendadak dan masih beraksi, karena terlihat masih menggelembung.
Bakteri yang digunakan sebagai bahan uji adalah dari keluarga fungi yaitu Saccharomeces cerevisae.
Saccharomyces
cerevisiae adalah salah satu jenis fungi yang
paling dikenal dan sering digunakan oleh manusia. Karena kemampuannya
memetabolisme gula menjadi etanol dan gas karbondioksida, spesies ini sejak
dulu telah digunakan dalam proses pembuatan roti. Mikroba ini Saccharomyces cerevisiae memerlukan
kondisi lingkungan yang cocok untuk pertumbuhannya, yaitu nutrisi sebagai
sumber energi terutama gula, pH optimum 4-5, temperatur optimum 28 ºC - 30ºC
serta kebutuhan akan oksigen terutama pada awal pertumbuhan. Saccharomyces
cerevisiae merupakan organisme fakultatif anaerob yang dapat menggunakan baik
sistem aerob maupun anaerob untuk memperoleh energi dari pemecahan glukosa.
Satu
tabung reaksi yang berisi ragi dipanaskan sampai mendidih dan terbentuk
gelembung-gelembung. Fungsi pemanasan ini adalah sebagai pembeda suhu, sehingga
pada hasil pengamatan dapat diketahui jenis apakah bakteri yang digunakan,
apakah bersifat Termofilik (Tahan terhadap suhu tinggi atau panas) atau tidak. Selain
memanaskan ragi, aquades 400 ml dipanaskan sampai suhu 35◦C samapai 40◦C.
Ragi
yang dipanaskan dimasukan kedalam 2 tabung (A dab B) masing – masing sebanyak 1
mL (20 tetes). Ragi yang tidak dipanaskan dimasukan kedalam 2 tabung (C dan D)
masing – masing sebanyak 1 mL (20 tetes). 1 mL larutan sukrosa 10%, 1 ml metilen Blue dan aquades sebanyak 5
mL ditambahkan pada masing – masing tabung . semua tabung di aduk atau di kocok
agar larutan homogen.
Fungsi
penambahan Sukrosa adalah sebagai bahan bagi ragi atau bakteri untuk melakukan
aktivitasnya, yaitu memecah gula sukrosa, sehingga dapat dilihat aktivitas yang
dilakukakn oleh bakteri tersebut. Fungsi penambahan aquades adalah untuk
mengencerkan larutan. Sedangkan penambahan metilen blue tidak berfungsi memberi
warna pada sel, namun sebagai indicator adanya kehidupan dalam sel.
Metilen
blue digunakan, karena tidak beracun sehingga aman digunakan. secara kimia
larutan ini tidak mengganggu metabolisme dalam sel, sehingga pengamatan tetap
akurat. Methylen blue merupakan indikator berbentuk kristal yang bila larut
dalam air akan membentuk cairan berwarna biru. Methylen blue menjadi tidak
berwarna dengan kehadiran enzim aktif, karena enzim akan menguraikan larutan
tersebut. oleh karena itu, jika sel khamir masih hidup larutan akan tampak
transparan. Sebaliknya, dengan ketiadaaan enzim aktif, larutan akan tetap
berwarna biru yang menandakan bahwa tidak ada sel yang hidup.
Tabung
A ditutup dengan kapas sehingga tidak ada udara yang masuk, Fungsi dari penutup
pada tabung A untuk mengetahui apakah bakteri bersifat Termofilik dan Obligat
(Tahan tanpa Oksigen) atau tidak. Tabung B Dibiarkan terbuka untuk mengetahui
apakah bakteri bersifat termofilik dan fakultatif (membutuhkan oksigen) atau
tidak. Tabung C ditutup dengan menggunakan kapas, hal ini berfungsi untuk melihat
apakah bakteri hidup pada suhu normal dan bersifat Obligat (Tahan tanpa
oksigen) atau tidak. Tabung D dibiarkan terbuka, hal ini berfungsi untuk
melihat apakah bakteri hidup pada suhu normal dan bersifat fakultatif
(Memerlukan oksigen).
Semua
tabung dimasukan kedalam aquades yang sudah dipanaskan dengan suhu 35◦ C – 40◦C,
hal ini berfungsi agar suhu pada tubung tetap pada atau konstan. Perubahan
warna pada setiap tabung diamati setiap 10 menit.
Berdasarkan
hasil pengamatan pada tabel 1. Terlihat bahwa perubahan warna pada setiap
tabung berbeda :
Tabung
A tidak mengalami perubahan warna yang signifikan, namun terbentuk endapan yang
cukup banyak dan cukup gelap, baik pada 10 menit ke-1 maupun sampai 10 menit
ke-4. Tidak terjadinya perubahan warna pada tabung A, disebabkan oleh bakteri
yang ada sudah mati, karena proses pemanasan serta karena tabung ditutup oleh
kapas, sehingga tidak ada oksigen yang masuk. Hal tersebut menyebabkan tidak
adanya organisme yang memecah larutan metilen blue. Endapan yang terbentuk
adalah berasal dari larutan sukrosa yang mengkristal ataupun larutan ragi yang
mengendap. Karena tidak adanya perubahan warna, karena tidak adanya bakteri
yang hidup, maka tidak terjadi pula respirasi pada sel tersebut.
Tabung
B tidak mengalami perubahan warna yang signifikan, namun terbentuk endapan yang
lebih putih dari tabung A. Perubahan warna yang hanya sedikit pada tabung B baik
pada 10 menit pertama maupun 10 menit keempat. Perubahan yang sedikit ini dapat
diakibatkan dari ragi yang dipanaskan, sehingga bakteri mati karena tidak tahan
terhadap panas. Meskipun tabung B tidak ditutupi oleh kapas, tetap saja
perubahan warna tidak terjadi dengan jelas, hal ini terjadi karena sel bakteri
telah mati meskipun ada oksigen. Endapan yang terbentuk lebih putih dari pada
pada tabung A, dapat terjadi karena adanya oksigen dari lingkungan yang masuk
yang menyebabkan terjadinya reaksi didalam larutan. Endapan tersebut merupakan
sukrosa dan ragi yang mengendap. Dikarenakan tidak terjadi perubahan warna pada
tabung B, karena tidak adanya organisme yang hidup, sehingga tidak terjadi
respirasi bakteri pada tabung B.
Tabung
C mengalami perubahan warna dari biru terang (+++++) menjadi biru pudar atau
biru pucat (++), perubahan warna semakin memudar daru 10 menit ke-1 sampai 10
menit ke-4. Hal ini perubahan warna ini menunjukan adanya sel hidup didalam
larutan, sel bakteri tersebut mengeluarkan enzim yang aktif menguraikan larutan
metilen biru sehingga berubah warna. Selain itu terbentuk endapan yang cukup
banyak dan berwarna putih. Endapan ini terbentuk dari endapan bahan dan
berwarna putih, karena adanya aktivitas bakteri yang ada didalam tabung, tidak
ada oksigen didalam tabung, karena
tabung ditutup rapat oleh kapas.
Pada
tabung C ini terbentuk gelembung-gelembung yang cukup banyak. Gelembung ini
dapat terbetuk dari reaksi yang terjadi dalam tabung, karena terjadi perubahan
warna maka dipastikan dalam tabung terdapat bakteri yang masih hidup dan aktif
menguraikan metilen, karena adanya bakteri hidup tersebut maka bakteri
melakukan aktivitas respirasi secara anaerob, karena taka da oksigen yang masuk
dari lingkungan, maka hal ini disebut dengan fermentasi, karena respirasi tanpa
oksigen. Pernafasan ini dapat diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatik
yang mengubah glukosa (Sukrosa) secara tidak sempurna karena kekurangan
oksigen. Respirasi ini menghasilkan gas CO2, karena menghsilkan CO2 maka
terbentuklah gelembung pada tabung. Bakteri yang terdapat pada tabung C dapat
hidup pada suhu normal atau suhu kamar (35◦C - 40◦C) dan bersifat obligat,
karena dapat hidup meskipun tanpa oksigen, selain itu bakteri tersebut melakukan
respirasi Anaerob.
Gambar
tabung C:
Respirasi
anaerob terjadi karena jumlah oksigen sangat terbatas. Persamaan reaksi yang
terjadi:
C 6H12O6 ► 2CO2 +2C2H5OH
Tabung
D mengalami perubahan warna yang signifikan dari 10 menit ke-1 sampai 10 menit ke-4,
perubahan warna nya dari biru terang (+++++) sampai berwarna hampir putih (+).
Perubahan warna ini sangat jelas terlihat. Hal ini terjadi karena Tabung D
tidak dipanaskan dan tidak ditutup oleh penutup, sehingga bakteri masih hidup
dan beraktivitas. Selain itu terbentuk endapan yang sedikit, namun berwarna
putih, hal tersebut terjadi karena endapan yang terbentuk dari bahan di uraikan
oleh bakteri yang hidup sehingga lebih sedikit. Namun gelembung yang dihasilkan
cukup banyak, gelembung tersebut merupakan ciri bakteri mengalami respirasi.
Respirasi yang dilakukan oleh bakteri pada tabung D adalah respirasi Aerob,
respirasi ini dapat diartikan sebagai serangkaian reaksi enzimatis yang
mengubah glukosa secara sempurna menjadi CO2, H2O dan energy. Reaksi ini
terjadi secara sempurna karena terdapat cukup oksigen itu sebabnya endapan yang
dihasilkan lebih sedikit. Bakteri yang terdapat pada tabung D ini dapat hidup
pada suhu normal atau suhu kamar dan tidak bersifat obligat, karena bisa hidup
dengan adanya oksigen, selain itu bakteri tersebut melakukan respirasi Aerob.
Proses
pembakaran glukosa secara aerob dapat ditulis sebagai berikut:
C6H12O6+6O2 ► 6CO2 + 6H2O +
Energi
Semua
sel aktif terus menerus melakukan respirasi dan sering menyerap O2
dan melepaskan CO2 dalam volume yang sama. Namun,seperti diketahui
respirasi lebih dari sekedar pertukaran gas secara sederhana. Proses
keseluruhan merupakan reaksi oksidasi-reduksi yaitu senyawa di oksidasi menjadi
CO2, sedangkan O2 yang diserap direduksi membentuk H2O.
Jika karbohidrat misalnya dalam pengamatan ini sukrosa merupakan substrat
respirasi dan jika mereka secara sempurna di oksidasi maka volume O2
yang diambil persis berimbang dengan CO2 yang dilepaskan. Energi
yang ditangkap diproses oksidasi sempurna. Beberapa senyawa dapat digunakan
untuk mensintesis molekul lain yang dibutuhkan untuk pertumbuhan.
Pada
dasarnya, respirasi adalah proses oksidasi yang dialami senyawa berenergi Tinggi (SET) sebagai unit penyimpan energi kimia pada
organisme hidup. SET, seperti molekul gula atau asam-asam lemak,
dapat dipecah dengan bantuan enzim dan beberapa molekul sederhana.
Reaksi
oksidasi yang terjadi di dalam tabung yaitu saat tabung yang berisi larutan
sukrosa dipanaskan atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi
gas CO2 dan Hidrogen akan berubah menajdi H2O, melalui Reaksi :
C11H22O11
(s) + 32O2 ► 21CO2 (g) + 22H2 (g)
Katerbatasan
oksigen menyebabkan terjadinya penguraian yang tidak sempurna.
G. Pertanyaan
1. Apakah yang dimaksud dengan respirasi sel ?
Respirasi sel adalah penguraian senyawa organik kompleks secara kimia dengan bantuan oksigen yang menghasilkan energi yang digunakan untuk kegiatan hidup makhluk hidup, energi yang dihasilkan dalam bentuk Adenosin Trifosfat (ATP) yang merupakan sumber energi untuk seluruh kegiatan dan aktivitas makhluk hidup, kemudian melepaskan produk-produk limbah. bahan baku yang digunakan dalam respirasi sel adalah sejenis gula yang dikenal dengan istilah gula heksosa.
2. Apakah yang dimaksud dengan oksidasi ?
Oksidasi adalah reaksi dimana suatu senyawa kimia kehilangan elektron selama perubahan dari reaktan menjadi produk atau oksidasi pula dapat diartikan sebagai suatu reaksi kimia yang melibatkan oksigen di dalamnya.
Contohnya tabung yang berisi larutan sukrosa dipanaskan atau dioksidasi sempurna maka karbon akan berubah menjadi gas CO2 dan Hidrogen akan berubah menajdi H2O, melalui Reaksi : C11H22O11 (s) + 32O2 ► 21CO2 (g) + 22H2 (g).
3. Apa sebabnya terjadi perbedaan warna antara tabung A, B, dengan tabung C, dan D ?
Terjadinya perbeddaan kecepatan perubahan warna pada tabung A, B dengan tabung C, D disebabkan karena perbedaan perlakuan yang menyebabkan bakteri atau sel yang ada pada setiap tabung berbeda. Pada tabung A dan b mengalami perlambatan waktu perubahan warna, karena tabung A dan b ragi yang digunakan dipanaskan terlebih dahulu yang menyebabkan bakteri yang ada didalam tabung mati atau berkurang, karena tidak adanya sel hidup bakteri didalam tabung, maka tidak ada zat aktif yang dapat mengurai metilen blue sehingga warna tetap biru. selain itu pada tabung A tabung ditutup yang menyebabkan tidak ada oksigen yang masuk dan dapat menyebabkan bakteri yang seharusnya membutuhkanoksigen menjadi tidak mendapat oksigen.
Sedangkan pada tabung C dan D yang mengelami perubahan warna yang cepat dan terlihat dengan jelas dan sangat signifikan, karena perlakuan yang diberikannya berbeda yaitu ragi yang digunakan sebelumnya tidak dipanaskan sehingga sel atau bakteri masih tetap hidup, sehingga masih ada zat aktif yang dapat menguraikan larutan metilen blue sehingga terjadi perubahan warna yang signifikan.
H. Kesimpulan
1. Respirasi
sel
merupakan sebuah proses perombakan molekul organic kompleks yang kaya akan
energy potensial menjadi produk limbah yang berenergi rendah pada tingkat sel.
Respirasi ini adalah proses dimana energy yang tersimpan dalam glukosa
dilepaskan oleh sel-sel menjadi energy atau bahan lain. Respirasi pada makhluk
dapat dikatan seperti pernafasan, respirasi ini memiliki perbedaan berdasarkan
dari jenis makhluk tersebut, ada yang respirasi yang terjadi dengan bantuan
oksigen (aerob) dan ada yang tidak (Anaerob).
2. Respirasi
Anaerob (fermentasi),
merupakan sebuah proses respirasi yang tidak memerlukan
oksigen dalam prosesnya, makhluk atau sel-sel dapat beraktivitas atau
berespirasi dengan baik tanpa oksigen, bahkan ada yang malah mati jika terdapat
oksigen. Makhluk yang dapat berespirasi tanpa membutuhkan oksigen disebut
dengan obligat. Pernafasan ini dapat dikatakan sebagai serangkain reaksi
enzimatik yang mengubahglukosa secara tidak sempurna karena kekurangan oksigen.
Respirasi enaerob menghasilkan jumlah energy yang lebih sedikit dari pada
energy yang dihasilkan dari respirasi aerob, karena proses yang dilalui nya
berbeda.
3. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui jenis respirasi pada suatu sel dapat
dilakukan dengan mencoba memanaskan suatu bahan yang berisi bakteri atau dengan
menutup bahan sehingga tidak ada oksigen yang masuk. Hasil dari pengamatan respirasi bakteri
Saccharomeces cerevisae, dapat dikatakan bahwa bakteri tersebut merupakan
bakteri yang berespirasi secara aerob dan anaerob, namun jenis bakteri ini
tidak bersifat Thermofilik (Tahan panas).
4. Proses
oksidasi pada respirasi dapat dilihat dari terbentuknya gelembung yang terjadi
pada tabung D, karena gelembung tersebut merupakan hasil dari oksidasi, yaitu
reaksi antara sukrosa dengan oksigen yang menghasilkan gas CO2 yang dalam
pengamatan berupa gelembung-gelembung.