LAPORAN
PENGAMATAN
“ PEREDARAN DARAH PADA KECEBONG DAN TES GOLONGAN
DARAH PADA MANUSIA”
Praktikum
Fisiologi Hewan Bidang Studi Pendidikan Biologi S-1
Disusun
oleh :
-
R. Neni N
|
(15542011)
|
-
Nadia Adiati P
|
(15542019)
|
-
Depi Saraswati
|
(15542015)
|
-
Sulia Nawangsih
|
(15542014)
|
-
Eva hardianti
|
(15542001)
|
-
Rizal Dwi Lesmana
|
(15542017)
|
-
Santi Susilawati
|
(14542029)
|
KELAS
: 3 – A
LABORATORIUM
BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GARUT
2017
A.
Judul
Pengamatan
" Peredaran Darah pada Kecebong dan Tes Golongan Darah pada Manusia"
B.
Tujuan
Pengamatan
1. Untuk
mengetahui peredaran darah pada kecebong
2. Untuk
membedakan dan mengetahui aliran pembuluh darah arteri dan vena pada ekor
kecebong
3. Untuk mengetahui cara-cara menentukan golongan darah
C.
Waktu
dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 19 Desember 2017 pukul 13.00 – 16.20
WIB, dan bertempat di Laboratorium Biologi, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Garut.
D.
Alat
dan Bahan dan fungsinya
1. Alat dan Bahan Pengamatan Peredaran Darah pada Kecebong
- - Alat – alat yang digunakan untuk
pengamatan peredaran darah kecebong
·
Mikroskop
|
Digunakan untuk
meneliti peredaran darah pada kecebong .
|
·
Kapas
·
Gelas Objek
|
Digunakan untuk membius kecebong
Untuk meletakan kecebong saat akan
diteliti
|
·
Pipet tetes
|
Digunakan untuk mengambil alcohol 70%
|
·
Cawan Petri
|
Digunakan untuk menyimpan kecebong
saat dibius
|
·
Alat Perekam
|
Digunakan untuk mendokumentasikan
hasil pengamatan
|
·
Modul
|
Digunakan sebagai penuntun Praktikum
|
·
Tissue
|
Digunakan untuk membersihkan alat-alat
dan sisa praktikum.
|
·
ATK
|
Digunakan untuk mencatat hasil
pengamatan
|
- Bahan yang digunakan untuk pengamatan peedaran
darah pada kecebong
2. Alat dan Bahan Pengamatan Tes Golongan Darah pada Manusia
- -
Alat – alat yang digunakan untuk
pengamatan Golongan Darah
·
Blood lancet
|
Digunakan untuk mengeluarkan sampel
darah yang akan diuji.
|
·
Lancing device/ Pen Lancets
|
Digunakan
untuk mempemudah dalam mengambil sampel darah
|
·
Kaca Objek
|
Digunakan
untuk menyimpan darah
|
·
Tusuk gigi
|
Digunakan
untuk mengaduk darah yang sudah dicampur antisera/antiserum.
|
·
Kapas
|
Digunakan
untuk mengoleskan alcohol dan membersihkan tetesan darah
|
·
Tissue
|
Digunakan
untuk membersihkan alat-alat dan sisa praktikum.
|
·
Gunting
|
Digunakan
untuk memotong kertas label.
|
·
Kertas Label
|
Digunakan
untuk memberikan label hasil uji golongan darah
|
·
ATK
|
Digunakan
untuk mencatat hasil pengamatan
|
·
Modul Praktikum
|
Digunakan
sebagai penuntun praktikum
|
·
Alat perekam
|
Digunakan
untuk dokumentasi saat pengamatan
|
- - Bahan yang digunakan untuk pengamatan golongan
darah
·
Darah
|
Digunakan
sebagai bahan uji
|
·
Satu set antisera ABO
|
Digunakan
sebagai serum penggumpal antigen
|
·
Alkohol 70 %
|
Digunakan
untuk membersihkan agar tidak infeksi
|
E. Langkah Kerja
1. Langkah kerja pada pengamatan peredaran darah pada kecebong
2. Langkah kerja pada pengamatan golongan darah
F. Landasan Teori
1. Peredaran darah pada kecebong
a.
Peredaran
Darah
Sistem
peredaran darah adalah jaringan yang luas dari organ dan pembuluh yang
bertanggung jawab untuk aliran darah, nutrisi, oksigen dan gas-gas lainnya, dan
hormon ke dan dari sel. Sistem peredaran darah paru mengirimkan darah oksigen dari
jantung melalui arteri paru-paru ke paru-paru dan kembali darah beroksigen ke
jantung melalui vena paru. Darah kekurangan oksigen memasuki atrium kanan
jantung dan mengalir melalui katup trikuspid (katup atrioventrikular kanan) ke
ventrikel kanan.
Dari
situ dipompa melalui katup semilunar paru ke dalam arteri pulmonalis dalam
perjalanan ke paru-paru. Ketika sampai ke paru-paru, karbon dioksida dilepaskan
dari darah dan oksigen diserap.Vena paru mengirimkan kembali darah yang kaya
oksigen ke jantung. Sirkulasi sistemik adalah bagian dari sistem sirkulasi
adalah jaringan pembuluh darah, arteri dan pembuluh darah yang mengangkut darah
dari jantung, layanan sel-sel tubuh dan kemudian kembali memasuki jantung.
b. Peredaran
Darah Kecebong
Sistem peredaran darah
kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung
sekali dalam setiap peredarannya, Mekanisme peredaran
darah pada kecebong adalah Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen rendah
dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung melalui pembuluh vena (darah
tersebut disebut darah vena). Otot bilik akan memompa darah keluar dari
jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang. Daerah insang merupakan
tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat
(darah yang kaya oksigen disebut darah arteri). Darah arteri kemudian mengalir
menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh. Darah
dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui
pembuluh vena
c. Pembuluh
darah
Pembuluh darah adalah
bagian dari sistem sirkulasi yang mengangku darah ke seluruh tubuh. Ada tiga
jenis pembuluh darah, yaitu arteri yang berfungsi membawa darah
dari jantung, kapiler yang berfungsi sebagai tempat
pertukaran sebenarnya air dan
bahan kimia antara darah dan jaringan dan vena, yang membawa darah
dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah terbesar adalah aorta.
1)
Pembuluh
Darah Arteri/Nadi
Pembuluh ini merupakan
pembuluh yang keluar dari jantung. Fungsi pembuluh ini adalah untuk menjaga
aliran darah tetap searah
2)
Pembuluh
Kapiler
Pembuluh darah kapiler
(dari bahasa latin Capillaris) adalah pembuluh darah terkecil di tubuh
yang memiliki diameter 5-10 μm,
yang menghubungkan arteriola dan venula,
3)
Pembuluh
Vena
Pembuluh
balik atau vena adalah pembuluh yang membawa
darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida.
d. Kecebong
Berudu atau
kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu
eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti ikan.
Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan. Beberapa
spesies merupakan omnivora (pemakan segala).
Ciri-ciri berudu:
* Berudu mempunyai insang
luar yang berbulu untuk bernapas.
* Pada fase berudu amphibi
hidup di perairan dan bernafas dengan insang.
* Pada fase ini berudu
bergerak menggunakan ekor.
* Berudu yang berumur 3
minggu insangnya tertutup oleh kulit.
* Menjelang umur 8 minggu,
kaki belakang berudu akan terbentuk kemudian membesar ketika kaki depan mulai muncul.
* Umur 12 minggu, kaki
depannya mulai berbentuk, ingsang tak berfungsi lagi ekornya menjadi pendek serta bernapas
dengan paru-paru.
2. Golongan darah
a. Darah
1) Pengertian
Darah
Darah adalah
cairan tubuh pada manusia dan hewan lainnya yang mengangkut senyawa penting
seperti nutrisi dan oksigen ke dalam sel dan mentranspor produk buangan
metabolik dari sel. Darah ini adalah
campuran cairan dan sel, dan bahkan terdapat makronutrisi seperti protein dan
ion seperti sodium dalam darah ini.
2) Fungsi
Darah
a) Transportasi
b) Regulasi
c) Proteksi
3) Komponen Darah dan Fungsinya
a)
Plasma
Plasma
adalah komponen utama dari darah yang terdiri dari air dengan campuran protein,
ion, nutrisi, dan zat buangan.
b)
Sel darah merah
Sel
darah merah ini memiliki fungsi untuk membawa oksigen dan karbon dioksida yang
nantinya digunakan dalam respirasi seluler dan metabolisme.
c) Sel darah
putih
Sel
darah putih adalah bagian dari sistem imun yang berfungsi sebagai respon
kekebalan tubuh. Sel yang mempunyai nama lain leukocytes ini lebih sedikit jumlahnya dari pada sel darah merah,
yaitu sekitar 1% dari sel yang ada di darah.Sel darah putih dibagi menjadi 2
kelompok menurut penampilannya jika dilihat melalui mikroskop, yaitu : Granulocytes, Agranulocytes
d) Trombosit
Trombosit
bertanggung jawab terhadap pembekuan darah. Trombosit ini adalah pecahan sel
yang terlibat dalam pembekuan darah. Trombosit biasanya berbentuk disk dan
kecil, berukuran sekitar 2 sampai 4 mikrometer.
b. Golongan
darah
1) Pengertian Golongan Darah
Golongan darah ditentukan oleh
antigen dan antibodi yang ada di dalam darah. Antibodi adalah bagian dari
pertahanan alami tubuh terhadap zat-zat asing yang berbahaya seperti kuman,
antibodi terdapat dalam plasma. Sedangkan Antigen Darah adalah molekul protein
yang ditemukan pada permukaan sel darah merah.
Rumus = Antibodi akan Menghancurkan Antigen yang sesuai.
Contoh: antibodi A bertemu dengan Antigen A, maka terjadilah reaksi
antigen-antibodi yang berujung pada penghancuran antigen.
2) Sistem Golongan Darah ABO
Pada sitem ABO, ada empat golongan
utama darah manusia yang di dasarkan pada antigen antibodi, yaitu:
§ Golongan darah A = Memiliki antigen
A pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-B dalam plasma.
§ Golongan darah B = Memiliki antigen
B pada sel-sel darah merah, memiliki antibodi anti-A dalam plasma.
§ Golongan darah O = Tidak memiliki
antigen, tetapi keduanya memiliki antibodi anti-A dan anti-B dalam plasma.
§Golongan darah AB = Memiliki antigen A dan B,
tetapi tidak memiliki antibodi.
3) Sistem Golongan Darah Rh
Sel darah merah juga bisa memiliki
antigen lain, yaitu protein yang dikenal sebagai antigen RhD. Jika golongan
darah memiliki antigen ini, maka disebut RhD positif. Jika antigen ini tidak
ada, maka golongan darahnya disebut sebagai RhD negatif. Dengan demikian,
secara keselurahan manusia memiliki delapan tipe golongan darah:
§ Golongan darah A, Rh Positif (A+)
§ Golongan darah A, Rh Negatif (A-)
§ Golongan darah B, Rh Positif (B+)
§ Golongan darah B, Rh Negatif (B-)
§ Golongan darah O, Rh Positif ( O+)
§ Golongan darah O, Rh Negatif (O-)
§ Golongan darah AB, Rh Positif (AB+)
§ Golongan darah AB, Rh Negatif(AB-)
G. Hasil dan Pembahasan
H. Kesimpulan
1. Peredaran
darah pada kecebong
1. Hasil
a.
Peredaran darah pada kecebong
-
Biru : pembuluh darah vena, bergerak
mendekati jantung, membawa darah kaya akan Co2 dari seluruh tubuh ke jantung
dan bergerak dengan lambat
-
Merah : Pembuluh darah Arteri, bergerak
menjauhi jantung, membawa darah yang kaya akan O2 dari jantung ke seluruh tubuh
dan bergerak dengan cepat.
b.
Tes golongan darah pada manusia
Golongan darah
|
Antisera
A
|
Antisera
B
|
Antisera
AB
|
Rhesus
|
A
|
Menggumpal
|
Tidak menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
B
|
Tidak Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
AB
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
Menggumpal
|
O
|
Tidak menggumpal
|
Tidak menggumpal
|
Tidak menggumpal
|
Menggumpal
|
2. Pembahasan
A.
Peredaran
darah pada kecebong
Amfibia termasuk kedalam filum vertebrata atau yang
memliki tulang belakang dan memiliki habitat di dua tempat , yaitu darat dan
air. Hewan – hewan yang termasuk kedalam amfibia bukan hanya katak dan kodok,
namun ada juga jenis urodela seperti salamander dan apoda atau caecilian.
Ketiga jenis tersebut masukan kedalam yang sama karna memiliki sebuah kesamaan.
Reproduksi katak cukup menarik, yaitu katak
menyimpan telur nya di air atau di tempat – tempat yang lembab atau basah. Saat
telurnya menetas makan akan menjadi larva, larva biasaya disebut dengan berudu
atau kecebong, berudu tersebut hidup di perairan, masih memiliki alat
pernafasan berupa insang. Selanjutnya berudu akan bermetamorfosis tumbuh dan
merubah bentuk menjadi katak dengan tumbuh kaki dan bagian ekor mengalami
rudimenter. Selain itu setelah berubah menjadi katak dewasa alat pernafasan
berubah menjadi paru – paru, karena hidup di darat atau ditempat yang lebih
kering.
Skema daur Hidup katak :
Kecebong memiki insang luar untuk bernafas, bergerak
di air dengan menggunakan ekornya, kecebong yang berumur 3 minggu insangnya
masih tertutup oleh kulit. Kebanyakan kecebong herbipora, memakan bagian –
bagian tumbuuhan dan alga, beberapa merupakan omnivore atau pemakan segala. Pada
masa kecebong, system transportasinya menyerupai transportasi pada ikan.
Gambar struktur
kecebong
Pada pengamatan system peredaran darah pada kecebong
dilakukan dengan menggunakan spesies kecebong sawah, dengan ukuran ±2 cm.
Kecebong tersebut didapat dari habitat pesawahan. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan mikroskop untuk melihat perdedaran darahnya.
Pengamatan bertujuan untuk mengetahui system
peredaran darah pada kecebong. System peredaran darah yang diamati, yaitu dengan melihat pembuluh –
pembuluh yang ada pada tubuh kecebong tersebut, dilihat dari pembuluh vena dan
pembuluh arterinya.
Pengamatan dilakukan dengan melihat bagian ekor dari
pada kecebong tersebut, bagian ekor pada kecebong memiliki struktur yang tipis
dan hampir terlihat transparan, oleh karena itu saat pengamatan menjadi lebih
mudah dan terlihat dengan jelas pembuluh – pembuluh kapiler yang ada.
Adapun hasil dari pengamatan, yaitu :
Keterangan :
-
Biru : pembuluh darah vena, bergerak
mendekati jantung, membawa darah kaya akan Co2 dari seluruh tubuh ke jantung
dan bergerak dengan lambat
-
Merah : Pembuluh darah Arteri, bergerak
menjauhi jantung, membawa darah yang kaya akan O2 dari jantung ke seluruh tubuh
dan bergerak dengan cepat.
Dari gambar hasil pengamatan dapat
dilihat bagian dari pada pembuluh – pembuluh darah pada kecebong.
System peredaran
darah pada katak merupakan system peredaran darah tertutup dan system peredaran
darah ganda. System darah ganda, yaitu darah melalui jantung dua kali dalam
satu kali peredaran. Proses pertama darah dari jantung melawati paru – paru
lalu kembali ke jantung, proses yang kedua, yaitu darah dari jantung beredar
keseluruh tubuh lalu kembali ke jantung. Alat peredaran darah berupa jantung,
namun jantung pada katak hanya memiliki 3 ruang, yaitu dua atrium (Atrium kanan
dan kiri) dan sebuah ventrikel yang memiliki dinding yang tebal. Diantara
atrium dan ventrikel terdapat katup yang memiliki fungsi mencegah agar darah di
ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium. Katup bikuspidalis antara atrium
kiri dengan ventrikel kiri, sedangkan trikuspidalis antara atrium. Selain
jantung alat pembuluh darah nya ada pembuluh darah berupa pembuluh darah arteri
dan pembuluh darah vena.
Jantung katak :
Peredaran kecebong tidak sama dengan peredaran darah
katak, pada kecebong peredarannya adalah tunggal, yaitu darah melewati jantung
satu kali dalam satu peredaran. Hal tersebut karena darah tidak akan mengalir
melalui paru-paru, karena kecebong belum memiliki paru dan bernafas masih menggunakan
insang. Namun tetap memiliki pembuluh – pembuluh yang sama, yaitu pembuluh
arteri dan vena.
1. Pembuluh
Darah
Pembuluh darah adalah bagian dari sistem peredaran darah.
Pembuluh darah biasa di sebut oleh orang awam dengan sebutan urat. Pembuluh darah
merupakan jaringan elastis membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh,
kemudian mengembalikannya lagi kedalam jantung. Fungsi utama sistem ini adalah
menyalurkan darah yang mengandung oksigen ke sel dan jaringan dan mengembalika
darah vena ke paru-paru untuk pertukaran gas oksigen (O2) dengan karbon
dioksida (CO2).
a. Pembuluh
Arteri
Pembuluh arteri
atau disebut juga pembuluh nadi, yaitu pembuluh darah berotot polos yang
mengalirkan darah dari jantung keseluruh tubuh, darah yang dibawa di arteri
kaya akan O2. Fungsi utamanya adalah
menghantarkan oksigen dan nutrisi ke semua sel. Berdasarkan pengamatan terlihat
aliran darah pada pembuluh arteri bergerak dengan cepat dan bergerak dari
daerah bagian atas ata jantung menuju ke seluruh tubuh dan bagian ekor. Adapun
sifat – sifat dari pada pembuluh arteri, Letak jauh dari permukaan ubuh dan
berdinding tebal, Jika diraba terasa denyutan dan Jika terpotong darah
memancar.
Pembuluh nadi merupakan pembuluh yang keluar dari ventrikel kanan bercabang-cabang menjadi dua aorta, tiap aorta membelok ke kiri dan ke kanan.
b. Pembuluh
Vena
Pembuluh vena
pada kecebong dapat dibedakan dengan melihat arah pergerakan aliran darahnya,
yaitu dari bagian ujung ekor menuju ke daerah jantung, darah pada vena bergerak
dengan lambat. Sama seperti pada manusia fungsi pembuluh darah vena adalah
membawa darah yang kaya akan CO2 dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuluh vena
sering disebut juga pembuluh balik, karena membawa kembali darah dari tubuh ke
jantung. Sifat dari pembuluh vena, yaitu, Letak dekat permukaan tubuh, Jika
diraba, tidak ada denyutan, Jika terpotong darah menetes, Berdinding tipis namun
tidak elastis dan memiliki banyak katup, Katup ini berfungsi agar darah tetap
mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir
menuju jantung. Dari seluruh tubuh,
pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang
disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan.
Gambar arah pembuluh vena
c. Pembuluh
Kapiler
Selain pembuluh arteri dan pembuluh vena dalam peredaran darah kecebong juga erdapat pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler ini merupakan pembuluh yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat O2 menjadi Co2. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh darah terkecil di tubuh yang memiliki diameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
Tabel perbedaan pembuluh Arteri, pembuluh vena dan pembuluh Kapiler
Selain pembuluh arteri dan pembuluh vena dalam peredaran darah kecebong juga erdapat pembuluh kapiler. Pembuluh kapiler ini merupakan pembuluh yang berfungsi sebagai tempat pertukaran zat O2 menjadi Co2. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh. Pembuluh darah terkecil di tubuh yang memiliki diameter 5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrient dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan. Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung. Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis.
Tabel perbedaan pembuluh Arteri, pembuluh vena dan pembuluh Kapiler
No.
|
Karakteristik
|
Arteri
|
Vena
|
Kapiler
|
1.
|
Dinding
|
Tebal, elastic
|
Tipis dan kurang elastis
|
Tipis dan Premeable
|
2.
|
Aliran Darah
|
Meninggalkan Jantung
|
Menuju Jantung
|
Berawal dari Arteriol
|
Kecepatan aliran
|
Cepat
|
lambat
|
Lambat
|
|
3.
|
Tekanan
|
Kuat, jika terpotong darah memancar
|
Lemah, jika terpotong darah menetes
|
Peralihan antara system tekanan
tinggi dan system tekanan darah.
|
4.
|
Darah
|
Banyak mengandung O2, kecuali nadi paru-paru
|
Banyak mengandung O2 kecuali vena paru-paru
|
Banyak mengandung O2
|
5.
|
Letak
|
Lebih kedalam
|
Dekat permukaan tubuh
|
Antara arteri dan vena
|
6.
|
Katup
|
Hanya satu pada pangkal nadi
|
Banyak disepanjang pembuluh darah
|
Tidak memiliki
|
2. Mekanisme
peredaran darah kecebong
Darah dari
jantung mengalir ke aorta, lalu masuk ke arteri, Darah arteri kemudian mengalir
menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
pembuluh kapiler menukarkan darah yang kaya akan O2 menjadi darah yang kaya
akan CO2 hasil dari metabolisme. Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan ke vena.
Seiring dengan waktu, darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan
organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.
Otot bilik akan
memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida
dibebaskan dan oksigen diikat.
B.
Tes
Golongan darah pada manusia
Darah adalah cairan berwarna merah dan terdapat
didalam tubuh manusia dan hewan. Darah merupakan gabungan dari cairan, sel-sel
dan partikel yang menyerupai sel. Darah memiliki fungsi yang beragam didalam
tubuh salah satunya berfungsi untuk mengirimkan zat-zat dan oksigen yang
dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangku bahan kimia hasil metabolisme, dan
juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri.
Darah pada manusia berwarna merah, dari merah terang
sampai merah gelap. Perbedaan warna tersebut disebabkan dari perbedaan
kandungan dari darah itu sendiri. Darah yang mengandung Oksigen (O2), apabila
darah berwarna merah tua atau gelap maka darah tersebut kaya akan
karbondioksida (CO2). Warna merah pada darah disebabkan oleh kandungan
hemoglobin, atau protein pernafasan,
Darah memiliki beberapa jenis, berdasarkan pembagian
yang telah umum diketahui darah terdiri dari 4 jenis golongan darah, yaitu A, B
, AB dan O. dan dikenal dengan penggolongan ABO.
Golongan darah merupakan sebuah penggolongan darah
dari suatu individu berdasarkan ada dan tidaknya adanya zat antigen warisan
pada membrane sel darah merah. Dua jenis penggolongan darah yang sudah terkenal
adalah penggolongan ABO dan rhesus (factor Rh). Sebenarnya di dunia dikenal ada
sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, namun jarang dijumpai.
Golongan darah pada manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibody yang terkandung dalam darahnya. Darah pada seseorang
dapat diketahui dengan melakukan pengujian menggunakan serum yang mengandung
agglutinin. Dimana bila darah seseorang diberi serum aglutinin A, darah
tersebut mengalami penggumpalan atau aglutinasi berarti darah tersebut
mengandung antigen a. bila tidak mengalami penggumapalan makan darah tersebut
tidak memiliki antigen a.
Pengamatan golongan darah pada manusia yang
dilakukan untuk mengetahui cara tes golongan darah serta mengetahui jenis –
jenis golongan darah. Pengamatan dilakukan dengan melakukan pengujian tes
golongan darah kepada semua anggota kelompok 2 fisiologi hewan yang berjumlah 7
orang. Ada pun hasilnya seperti pada tabel hasil pengamatan.
Pengamatan dilakukan dengan mengambil sampel darah
setiap orang dengan menggunakan blood
lancet, semacam jarum yang ditusukan pada salah satu jari sampai darah
keluar. Setiap blood lancet yang digunakan setiap orang harus berbeda untuk
menghindari hal hal yang tidak diinginka, seperti darah yang bercampur dan
ketidak sterilan alat.
Keterangan :
Berikut tabel interprestasi hasil pengamatan
Golongan
darah
|
Anti
A
|
Anti
B
|
Anti
AB
|
A
|
+
|
-
|
+
|
B
|
-
|
+
|
+
|
AB
|
+
|
+
|
+
|
O
|
-
|
-
|
-
|
(+) : Terjadi aglutinasi (menggumpal)
(-) : Tidak
terjadi Aglutiansi (tidak menggumpal)
1. Golongan
darah A
Pengamatan darah
dengan jenis golongan darah A hanya 1 orang, terlihat dari darah yang
menggumpal adalah darah yang di beri anti sera A dan serum anti sera AB, namun
tidak menggumpal pada darah yang diberi anti sera B, maka jelas darah tersebut
memiliki antigen A. dan memiliki golongan darah A. selain itu darah yang diberi
anti sera Rh memiliki penggumpalan juga, maka darah tersebut memiliki Rh
positif.
Individu dengan
golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan
membrane sel nya dan menghasilkan antibody terhadap B dalam serum darahnya.
Sehingga orang dengan golongan darah A-Negatif hanya dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah A-negatif atau O-Negatif.
2. Golongan
darah B
Dua
orang memiliki Golongan darah B, terlihat dari darah yang menggumpal adalah
darah yang diberi Anti sera B dan Anti sera AB, itu berarti darah tersebut
memilki antigen B, selain itu memilki penggumpalan pada Rh, maka memilki Rh
yang positif.
Individu
dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan selnya dan
menghasilkan antibody terhadap antigen A dalam serum darahnya. Sehingga, orang
yang golongan darahnya B-negatif hanya dapat menerima darah dari golongan darah
B-Negatif dan O-negatif.
3. Golongan
darah O
Empat
orang memiliki Golongan darah O, terlihat dari darah yang di berikan Anti sera
A, B dan AB tidak ada yang menggumpal maka darah tersebut bergolongan darah O,
maka darah tersebut tidak memiliki Antigen A maupun Antigen B, selain itu ke
empat orang tersebut memiliki Rh yang positif.
Individu
dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi
antibody terhadap antigen A dan B. sehingga orang dengan golongan darah
O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golonbgan darah ABO,
dan disebut dengan donor universal. Namun orang dengan golongan darah O
–negatif hanya dapat menerima darah dari sesame O-negatif.
4. Golongan
Darah AB
Karena
tidak ada golongan darah AB maka tidak terlihat hasil yang menunjukan jenis
darah AB, jika seseorang bergolongan darah Ab, maka darahnya akan menggumpal
jika diberi Anti sera A, B dan AB karena memiliki antigen A dan B.
Individu
dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B, serta
tidak menghasilkan antibody terhadap antigen A maupun B. sehingga orang dengan
golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah
ABO , dan disebut dengan resipien universal. Namun orang dengan golongan darah
AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali sesama B – positif.
Golongan darah pada
manusia bersifat herediter atau di turunkan, yang ditentukan oleh alela ganda.
golongan darah O adalah golongan darah yang paling banyak di dunia. Sedangkan
golongan darah AB adalah golongan darah yang paling langka.
Berikut adalah
tabel penggolongan darah agar lebih mudah dalam memahaminya :
Golongan darah
|
Antigen
|
Antibody
|
A
|
A
|
B
|
B
|
B
|
A
|
AB
|
A
– B
|
-
|
O
|
-
|
A
- B
|
5. Rhesus
Rhesus
adalah suatu factor yang terdapat pada sel darah merah. Sebagian besar rhesus
manusia didunia dalah (+), sedangkan Rhesus (-) biasanya dimiliki oleh orang –
orang di Eropa. Perbedaan Rhesus seorang laki-laki dan wanita yang telah
menikah akan memperngaruhi kelahiran keturunannya. Mungkin keturunan mereka
hanya aka nada 1 yang normal, kemungkinan anak selanjutnya adalah cacat.
Rhesus
juga digunakan sebagai penggolongan darah, system resus terdiri atas 2 macam :
a. Rhesus
Postif (Rh+), artinya sel darah merah (Eritrosit) seseorang
mengandung antigen (Faktor rhesus)
b. Rhesus
Negatif (Rh-), artinya sel darah merah (eritrosit) seseorang tidak
mengandung antigen.
Orang
bergolongan darah Rh+ menerima darah dari orang yang Rh+ tidak
akan terjadi apa-apa jika untuk pertama kali, karena didalam tubuhnya tidak ada
antibody terhadap Rh tersebut. Namun jika penerimaan darahnya sudah kedua kali,
maka darah akan mengalami penggumpalan, karena antibody telah terbentuk pada
penerimaan pertama. Begitu pula jika Rh+ menerima Rh- tidak
akan terjadi penggumpalan.
Berdasarkan
pengamatan semua anggota memiliki rhesus positif, hal ini juga memiliki
pengaruh dari orang Asia memang dominan memiliki Rhesus yang positif.
Peredaran darah pada kecebong merupakan system
peredaran darah tertutup, karena aliran darah berada pada pembuluh – pembuluh
darah dan tidak langsung melewati tubuh. selain itu merupakan pembuluh darah
tunggal, karena hanya melewati jantung stu kali, yaitu darah dari jantung,
beredar keseluruh tubuh, lalu kembali ke jantung.
Adapun pembuluh – pembuluh pada kecebon sebagai alat
peredaran darah yang terlihat dengan menggunakan mikroskop adalah pembuluh
darah arteri yang membawa darah yang kaya akan O2 dari jantung dan diedarkan
keseluruh tubuh, bergerak dengan cepat dan tidak terlalu terlihat, karena
letaknya jauh dari permukaan kulit. Selain arteri terdapat pembuluh vena yang
berfungs membawa darah yang kaya akan Co2 hasil dari metabolisme tubuh yang
akan dibawa kembali ke jantung, aliran darah sangat lambat namun pembuluh vena
cukup jelas terlihat, karena letaknya yang lebih dekat dengan permukaan tubuh.
2. Tes
golongan pada Manusia
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan adapun
kesimpulannya antara lain. Tes golongan darah dapat dilakukan dengan
menggunakan blood lancet dan meneteskan anti sera A, B, AB dan rh, dengan
melihat penggumpalan yang terjadi pada darah. Diketahui pula golongan darah
terdiri atas 4 jenis, yaitu golongan darah A, B , A dan O. serta diketahui pula
factor lain dalam penggolongan darah yaitu factor Rh, dengan hasil semua
anggota memilki Rh positif. dengan mengetahui golongan darah maka akan
memberikan informasi mengenai golongan darah masing – masing, serta mempermudah
saat seseorang akan mendonor atau membutuhkan darah.
Hasil pengamatan golongan darah pada anggota
kelompok, yaitu 1 orang memiliki golongan darah A (Rizal Dwi L), 2 orang
memiliki golongan darah B (Depi s dan Sulia N), 4 Orang memiliki golongan darah
O (R. Neni, Nadia Adiati P, Eva H, dan
Santi)
Daftar Pustaka
f